MOS - Bebas Bullying

Kesadaran akan bahaya bullying dalam MOS di tahun ini rupanya sudah cukup tinggi. Sejak first day of school di beberapa sekolah di Jakarta dan sekitarnya sampai hari terkahir MOS tampaknya tidak ada laporan yang berkaitan dengan bullying (atau tidak dilaporkan?).  Seperti kita ketahui bersama, MOS adalah momok yang menakutkan bagi para siswa karena menjadi ajang kekerasan dari para senior kepada para yunior.
Antisipasi sejak dini sudah dilakukan oleh para pihak terkait untuk mencegah aksi bullying baik yang terang-terangan maupun yang terselubung dalam MOS. Bahkan di Depok, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok pun telah mengedarkan surat edaran ke tiap sekolah satu minggu sebelum MOS digelar untuk melarang siswa senior melakukan kekerasan fisik berlebihan terhadap siswa baru. Ini patutu dicontoh. Kepala Disdik Kota Depok Farah Mulyati mengatakan, hal–hal yang tidak boleh dilakukan di antaranya seperti bullying dan kekerasan terhadap siswa baru. Bahkan, kata Farah, siswa yang sakit tidak wajib mengikuti MOS asal mengajukan surat keterangan dari dokter dan tidak akan mempengaruhi nilai akademik. 

MOS adalah masa penyesuaian bagi para siswa baru dan sudah menjadi tradisi di sekolah negeri. Kalau di sebagian besar sekolah negeri, MOS nampaknya masih diwarnai perpeloncoan yaitu para siswa mengenakan atribut yang aneh-aneh. Tapi ada juga sekolah negeri yang melarang siswa memakai tanda-tanda atau atribut yang aneh dan mewajibkan siswa memakai seragam saja. Di sekolah swasta, seperti di tempat saya mengajar acara MOSnya sangat simpel dan nggak ribet. Hanya diisi dengan perkenalan dan penjelasan rules dan prosedur. Siswapun tidak memakai atribut yang nggak jelas. 

MOS idealnya sih harus berkesan bagi para siswa. Kalau dulu, kesan MOS itu karena ada atribut yang aneh2 dan kegiatan yang agak ganjil atau yang aneh buat siswa. MOS itu bisa sih dibuat berkesan tanpa harus mengacu pada budaya plonco jadul tapi tetap harus bebas bullying. Agaknya acaranya harus dibuat kreatif, fun dan mengena ke siswa. 


MOS bisa juga diisi dengan pembentukan karakter siswa, memotivasi siswa dan pemupukan rohani atau penyegartan rohani bagi siswa. Bisa juga diisi dengan pembekalan siswa untuk mengerti apa itu bullying agar tidak aka terjadi kasus bullying di sekolah. 


OK, selamat memasuki tahun ajaran baru. Bye bye MOS, bye bye Bullying