Masih ingat pembantaian mahasiswa Virginia Tech yang menewaskan 32 orang termasuk salah seorang mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah S2 di sana? Pelakunya adalah Seung-Hui Cho. Jauh sebelum dia membunuh 32 orang dalam penembakan massal yang terburuk dalam sejarah AS, Seung-Hui Cho imigran Korea Selatan, dibullying oleh sesama siswa SMA yang mengejeknya karena sifat pemalunya dan caranya berbicara yang menurut teman-temannya aneh, kata mantan teman sekelasnya.
Cho, 23, seorang senior jurusan bahasa Inggris di Virginia Polytechnic Institute dan State University di Blacksburg, menewaskan 32 orang dalam dua serangan sebelum mengambil hidupnya sendiri Senin. Ia mengirim paket multi-media NBC News, berupa teks, foto dan video dalam paket yang menyatakan perang serta kebencian terhadap orang-orang yang menurut Cho, dituduh telah menganiaya dirinya.Chris Davids, seorang mahasiswa Virginia Tech yang lulus dengan Cho dari Westfield High School di Chantilly, Va, tahun 2003, ingat bahwa Cho hampir tidak pernah membuka mulut dan akan mengabaikan upaya-upaya untuk memulai percakapan. Pernah, dalam sebuah kelas bahasa Inggris, guru mempunyai siswa membaca dengan suara keras dan, ketika tiba giliran Cho, dia hanya melihat ke bawah dalam diam.
Akhirnya, setelah guru mengancam akan tidak akan memberinya memberinya nilai untuk partisipasi, Cho mulai membaca dengan aksen yang aneh, suara yang terdengar "seperti dia memiliki sesuatu di mulutnya," kata Davids. "Segera setelah ia mulai membaca, seluruh kelas mulai tertawa dan menunjuk dan berkata, 'Pergi kembali ke Cina,'" kata Davids. sumber :msnbc.msn.com/
Komentar : Dengan kondisi yang mengalami bullying berkali-kali dan melihat kepribadiannya yang seperti itu maka tindakannya memang sulit diprediksi. Yang pasti bullying yang diterima Cho sangat berpengaruh terhadap dirinya. Saat SMA dan waktu dibullying Cho tidak berani melawan dan semakin beranjak dewasa dengan kebencian dan bercampur dengan berbagai masalah dalam pikirannya maka akhirnya dia mengambil tindakan yang mengerikan. Kayaknya kita perlu mengambil hikmah dari peristiwa ini, saat ada murid atau teman di sekolah yang seperti Cho yang pemalu, aksennya agak aneh hendaknya jangan dibullying.....jangan ada Cho-Cho dewasa yang nantinya akan menyimpan dendam dan amarah yang siap diletupkan setiap saat
Post a Comment