Tanjungpinang: Ketahuan menghujat serta menghina salah satu guru sekolah di jejaring pertemanan facebook, empat siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA) IV Tanjungpinang, Kepulauan Riau, dikeluarkan dari sekolah. Menurut Wakil Kepala Sekolah SMAN IV, Yoserizal, Sabtu (13/2), keempat siswa itu dikeluarkan dengan alasan pelanggaran berat menghina dan menghujat guru.
Yoserizal menambahkan, aksi ini terungkap setelah guru sekolah memeriksa akun facebook yang dimiliki keempat siswa. Dalam akun mereka ditemukan hujatan yang ditulis seorang siswa dan dikomentari ketiga rekannya. Dalam komentarnya, mereka mencaci maki seorang guru. Bahkan, mengeluarkan ancaman pembunuhan terhadap sang guru.
Akibat tingkahnya ini, keempat siswa yang masih duduk di kelas dua mengaku menyesal. Mereka saat ini tengah berupaya mencari sekolah lain untuk melanjutkan pendidikan.(BOG)
Wali Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Suryatati A Manan menilai, tindakan pihak sekolah yang mengeluarkan empat siswa karena telah menghina gurunya melalui situs jejaring sosial "Facebook", terlalu berlebihan. "Pihak sekolah sepertinya terlalu berlebihan, anak-anak tersebut juga punya hak untuk belajar," kata Suryatati usai menghadiri perayaan Tahun Baru Imlek 2561 di Jl Merdeka Tanjungpinang, Minggu dini hari (14/2).
Suryatati mengatakan, seharusnya anak-anak tersebut dibina terlebih dahulu sebelum ada tindakan terakhir yang dilakukan oleh pihak sekolah. "Saya akan panggil Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang," kata Suryatati.
Sedangkan Gubernur Kepulauan Riau, Ismeth Abdullah yang dimintai tanggapannya mengaku belum mengetahui permasalahan adanya empat orang siswa-siswi di SMA 4 Kota Tanjungpinang yang dikeluarkan dari sekolah karena menghina seorang guru perempuan dengan kata-kata kotor melalui jejaring sosial "facebook". "Saya akan cek dulu, nanti saya akan panggil Wali Kota Tanjungpinang," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang Ahadi menilai, tindakan sekolah mengembalikan empat orang siswanya kepada orang tua sudah sesuai aturan. Pengembalian siswa ini akibat mereka melakukan penghinaan di jejaring sosial "facebook" terhadap seorang guru. "Kami menilai tindakan yang diambil pihak sekolah sudah sesuai aturan dan kami mendukung tindakan yang diambil pihak sekolah untuk mengembalikan siswa tersebut kepada orang tuanya," kata Ahadi.
Menurut Ahadi, empat orang siswa SMA 4 Tanjungpinang yang melakukan penghinaan terhadap seorang guru pelajaran keterampilan tersebut dinilai sudah berlebihan dengan melakukan posting di jejaring sosial "Facebook". "Mereka tidak tahu akibat tindakan mereka itu tersebar luas di `dunia maya` yang menyebabkan guru tersebut merasa terhina," katanya.
Sumber : liputan6, TVOne dan Antara
Post a Comment