Jangan membully diri sendiri!
Bullying kita pahami sebagai tindakan negatif yang dilakukan dan menimbulkan ketidaknyamanan dari seseorang atau beberapa orang ke orang lain. Jadi kita memahami bahwa bullying itu melibatkan dua belah pihak, ada pelaku dan ada yang jadi korbannya Tapi kenyataannya bullying juga ternyata bisa dilakukan terhadap diri sendiri. Maksudnya?
Kalau kita sadar atau tanpa sadar merendahkan diri sendiri atau jelasnya mengejek diri sendiri, ebenarnya hal itu sudah termasuk bullying terhadap diri sendiri. Misalnya seseorang yang gagal melakukan sesuatu maka dia berulang-ulang mengatakan kepada dirinya sendiri,”wah bego ya aku”, “aku benar-benar guoblok banget,” “aku benar-benar gatot alias gagal total”, “wah cacat ya aku”, “ dan lain-lain Ada lagi ungkapan yang mengarah kepada mengata-ngatai atau memaki-maki diri sendiri, mengucapkan bahasa atau kata-kata fauna, contohnya tidak perlu diungkapkan di sini karena sangatlah kasar dan vulgar. Tindakan ini sebenarnya mengarah kepada bullying secara verbal yaitu memaki-maki diri sendiri.
Memang tidak ada hukumnya orang dilarang untuk memaki-maki diri sendiri tetapi sesungguhnya dari segi psikologis saja sangat tidak baik. Memaki-maki diri sendiri atau bahkan mencap atau melabel diri sendiri secara negatif tentu saja bukan cara yang tepat. Dengan melakukan hal semacam itu, lama-kelamaan kita akan memiliki citra diri atau cara pandang yang negatif terhadap diri sendiri. Bahkan kalau kita terus menerus melakukan hal tersebut, lambat laun otak kita akan merespons dengan negatif apa yang akan kita lakukan. Misalnya saat kita mencoba melakukan sesuatu lalu gagal dan langsung kita berucap,”saya kok goblok amat nih”, saya........, saya.......... Terus-terusan kita mengucapkan hal tersebut. Suatu saat kita mencoba melakukan hal yang sama, otak kita sudah merekam apa-apa yang pernah kita katakan sebelumnya, maka otak kita akan mengirim pesan,”ngapain dicoba, bukankah kamu goblok?”. Nah loh, kalau sudah seperti ini, maka kita tidak akan berkembang dong.
Dari segi etika juga tidak baik kalau kita ketagihan membully diri sendiri. Apalagi dari sisi spiritual, hendaknya kita mengucapkkaan kata-kata berkat atau kata-kata positif ketimbang mengoleksi perbendaharaan kata-kata negatif dan mengucapkan untuk diri sendiri.
Post a Comment